50+ Tipe PEMBELAJARAN Kooperatif - Dalam dunia pendidikan, pembelajaran kooperatif menjadi salah satu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Melalui metode ini, siswa dapat berinteraksi, berdiskusi, dan saling berbagi pengetahuan untuk mencapai tujuan belajar bersama. Berikut adalah 50 tipe pembelajaran kooperatif yang telah banyak diterapkan oleh para pendidik di seluruh dunia.
1. STAD (Student Teams Achievement Division)
Dalam model ini, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap anggota kelompok mempelajari materi yang sama dan diuji secara individu. Hasil kelompok ditentukan berdasarkan kemajuan masing-masing anggota.
2. Round Table atau Rally Table
Siswa berdiskusi dan berbagi ide dalam format meja bundar, memberi kesempatan kepada setiap anggota untuk berkontribusi.
3. TAI (Team Assisted Individualization)
Model ini mengombinasikan pembelajaran individual dengan dukungan tim atau kelompok.
4. Kooperatif Tipe Jigsaw
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab mempelajari bagian tertentu dari materi dan kemudian mengajarkan kepada anggota lainnya.
5. Tipe Jigsaw II
Varian dari model Jigsaw, dengan beberapa modifikasi dalam pelaksanaannya.
6. Tea Party (Pesta Minum Teh)
Siswa berbagi informasi dengan pasangan secara bergantian dalam format yang menyenangkan.
7. Reverse Jigsaw (Kebalikan Jigsaw)
Siswa mengajarkan materi kepada kelompok lain sebelum kembali dan mengajarkan kepada kelompok aslinya.
8. NHT (Numbered Heads Together)
Setelah diskusi kelompok, guru memanggil satu nomor dan siswa dengan nomor tersebut menjawab pertanyaan.
9. TGT (Team Game Tournament)
Mirip dengan STAD, namun evaluasinya menggunakan permainan edukatif.
10. Three-Step Interview
Siswa mengajukan pertanyaan, mendengarkan jawaban, lalu bertukar peran.
11. Three-Minute Review
Siswa diberikan waktu tiga menit untuk mereview apa yang telah dipelajari.
12. GI (Group Investigation)
Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelidiki topik atau unit studi.
13. Marry Go Round
Siswa berputar dari satu kelompok ke kelompok lain untuk berbagi informasi.
14. Reciprocal Teaching
Siswa saling mengajarkan satu sama lain tentang materi yang dipelajari.
15. CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)
Fokus pada kegiatan membaca dan menulis dalam kelompok.
16. Cooperative Learning Tipe The Williams
Mengkombinasikan berbagai teknik pembelajaran kooperatif.
17. TPS (Think Pairs Share)
Siswa berpikir, berdiskusi dengan pasangan, lalu berbagi dengan kelas.
18. TPC (Think Pairs Check)
Setelah berpikir dan berdiskusi, siswa memeriksa pemahaman mereka.
19. TPW (Think Pairs Write)
Proses berpikir, diskusi, dan penulisan oleh siswa.
20. Snowball Throwing
Siswa menulis ide atau jawaban pada selembar kertas, lalu "melemparkannya" kepada kelompok lain.
21. Write Around (Menulis Berputar)
Ide atau jawaban ditulis dan diteruskan ke anggota kelompok berikutnya.
22. Round Robin Brainstorming atau Rally Robin
Kontribusi ide dilakukan secara bergiliran oleh setiap anggota kelompok.
23. LT (Learning Together)
Setiap anggota kelompok mempelajari materi bersama-sama.
24. Student Team Learning
Model ini menekankan pada kerja sama tim dalam pembelajaran.
25. Two Stay Two Stray (TSTS)
Dua anggota kelompok tetap, sementara dua lainnya berpindah untuk berbagi informasi.
26. Model Team Pair Solo
Pada awalnya, siswa bekerja pada masalah sebagai tim, lalu berdua, dan akhirnya mengerjakannya sendiri.
27. Model Circle The Sage
Beberapa siswa yang menguasai konsep tertentu diberi kesempatan untuk menjadi 'pakar' dan mengajarkan konsep tersebut kepada teman-temannya.
28. Model Co-op Co-op
Model yang menggabungkan beberapa teknik pembelajaran kooperatif dalam satu sesi pelajaran.
29. Model Inside-Outside Circle
Siswa dibagi menjadi dua kelompok; satu kelompok membentuk lingkaran dalam dan kelompok lainnya lingkaran luar. Siswa di lingkaran dalam berdiskusi dengan rekan mereka di lingkaran luar.
30. Model Send-A-Problem
Setiap kelompok menulis masalah di selembar kertas dan mengirimkannya ke kelompok lain untuk dipecahkan.
31. Model Simultaneous Round Table
Semua anggota kelompok menulis ide atau jawaban pada selembar kertas, kemudian memberikannya kepada anggota berikutnya untuk ditambah atau dikomentari.
32. Model Team Interview
Setiap anggota kelompok bertanya kepada anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari untuk memastikan pemahaman bersama.
33. Model Double Journal
Pasangan siswa bekerja bersama untuk menulis ringkasan dan reaksi terhadap materi yang telah dipelajari.
34. Model Structured Problem-Solving
Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.
35. Model Value Line
Siswa diberi pernyataan atau pertanyaan dan diminta untuk berdiri pada garis berdasarkan seberapa kuat mereka setuju atau tidak.
36. Model Common Ground
Kelompok-kelompok siswa mencari kesamaan dalam pemahaman atau pendapat mereka mengenai suatu topik.
37. Model One Stray
Satu anggota dari setiap kelompok bergerak ke kelompok lain untuk berbagi atau mendapatkan informasi.
38. Model Parallel Learning
Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang mengerjakan materi yang sama tetapi dengan metode atau sumber yang berbeda.
39. Model Corners
Berdasarkan pilihan atau opini terhadap suatu topik, siswa bergerak ke salah satu dari empat sudut ruangan.
40. Model Team Matrix
Siswa menggunakan matriks untuk mengorganisir informasi dan berdiskusi dalam kelompok.
41. Model Think-Write-RoundRobin
Siswa berpikir tentang topik, menulis ide mereka, dan kemudian berbagi dengan kelompok dalam format bergiliran.
42. Model Fan-N-Pick
Kartu pertanyaan diletakkan di tengah kelompok dan setiap siswa mengambil giliran untuk memilih dan menjawab.
43. Model Carousel Feedback
Karya siswa dipajang di dinding dan kelompok lain berputar memberikan umpan balik.
44. Model Rotating Review
Kelompok-kelompok berputar antar stasiun untuk mereview materi yang berbeda.
45. Model Expert Groups
Setiap kelompok mempelajari bagian tertentu dari materi dan menjadi 'pakar' dalam bagian tersebut sebelum mengajarkan ke kelompok lain.
46. Model Stand-Sit-Discuss
Siswa berdiri ketika memiliki sesuatu untuk dikatakan dan duduk setelah berbicara, mendorong partisipasi aktif.
47. Model Fishbowl Discussion
Beberapa siswa duduk di tengah ruangan dan mendiskusikan topik sementara siswa lain mengamati dari luar.
48. Model Give One-Get One
Siswa berbagi ide dengan satu orang, lalu bertukar dan mendapatkan ide baru dari orang lain.
49. Model Peer Editing
Dalam kelompok, siswa saling mereview dan memberikan saran untuk pekerjaan satu sama lain.
50. Model Quiz-Quiz-Trade
Siswa memeriksa pemahaman satu sama lain melalui serangkaian kuis singkat.
51. Model Paired Annotations
Dua siswa bekerja sama membuat catatan pada teks.
52. Model Constructive Controversy
Siswa mendebatkan sisi berbeda dari isu kontroversial.
53. Model Rally Table
Siswa berputar antar kelompok untuk menulis jawaban atau ide pada selembar kertas.
Penerapan berbagai tipe pembelajaran kooperatif di atas membutuhkan pemahaman yang mendalam dari guru dan adaptasi sesuai dengan kebutuhan kelas. Namun, dengan komitmen dan persiapan yang tepat, pembelajaran kooperatif bisa menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa.
Dalam implementasinya, guru dapat memilih model pembelajaran kooperatif yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Hal terpenting adalah bagaimana pendekatan ini dapat meningkatkan interaksi, kolaborasi, dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.