Pembahasan tentang: bagaimana cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, baca selengkapnya disini untuk mendapatkan jawabannya!
Strategi dalam Pengajaran
Think-Pair-Share
Strategi ini merupakan strategi kolaborasi yang paling umum digunakan di kelas. Ini merupakan cara yang sederhana dan rendah tekanan bagi siswa untuk berlatih berbagi ide mereka. Siswa berpasangan dan berbagi jawaban mereka, dan setelah itu, siswa berbagi dengan kelas apa yang telah dibahas oleh pasangan mereka.
Jigsaw
Strategi ini masing-masing siswa dalam satu kelompok mendapatkan bagian yang berbeda dari topik yang lebih besar yang mereka riset dan menjadi "ahli" di dalamnya. Setiap siswa kemudian mempresentasikan bagian mereka ke siswa lain dalam kelompok. Setiap bagian siswa sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang tujuan belajar.
Fishbowl
Strategi ini memberikan setiap siswa kesempatan untuk bertindak sebagai pembicara dan pengamat. Siswa dibagi menjadi 2-4 kelompok dan semua siswa duduk dalam lingkaran besar. Satu kelompok pada suatu waktu duduk di tengah lingkaran dan diberikan pertanyaan terbuka. Sementara itu, siswa di luar lingkaran mengambil catatan dan mendengarkan aktif diskusi kelompok di dalam "fishbowl".
Gallery Walk
Strategi ini membuat siswa bergerak di sekitar kelas dan bekerja bersama dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah, menjawab pertanyaan diskusi, atau menganalisis gambar. Setelah rotasi selesai, diskusi seluruh kelas diadakan di mana siswa dapat merefleksikan apa yang mereka pelajari.
Prinsip dan Norma dalam Kolaborasi
Aktivitas Belajar yang Kompleks
Siswa memerlukan alasan untuk berkolaborasi. Jika tugas terlalu sederhana, mereka dapat melakukannya sendiri. Aktivitas yang kompleks sangat penting, mengasyikkan, merangsang, dan berlapis-lapis. Aktivitas kompleks membutuhkan "interdependensi positif", situasi di mana mencapai tujuan, menyelesaikan tugas, sukses, dan mendapatkan nilai baik memerlukan kerja sama tim dan berbagi pengetahuan.
Persiapan Siswa untuk Menjadi Bagian dari Tim
Siswa sering perlu belajar bagaimana bekerja secara efektif dengan orang lain dan sebagai bagian dari tim. Kita bisa membantu siswa memahami apa, mengapa, dan bagaimana kolaborasi dengan beberapa cara, seperti membantu siswa memahami manfaat kolaborasi, mengarahkan siswa melalui tahapan pembentukan tim, memberi siswa waktu dan peluang dalam aktivitas untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, pengambilan keputusan, pembangunan kepercayaan, komunikasi, dan manajemen konflik.
Meminimalkan Peluang untuk Bebas Berkendara
Ketika siswa mengeluh tentang kelompok kolaboratif, seringkali hal ini berhubungan dengan anggota yang membiarkan orang lain melakukan semua pekerjaan dan kemudian mendapat manfaat dari nilai kelompok. Kita dapat menghilangkan hal ini dengan beberapa cara, seperti membuat kelompok kecil tidak lebih dari empat atau lima orang, memastikan tingkat pertanggungjawaban individu yang tinggi, merancang peran tim yang berarti yang berhubungan dengan konten dan tugas, dan membuat siswa mengevaluasi partisipasi dan upaya mereka sendiri serta setiap anggota tim.
Membangun Banyak Peluang untuk Diskusi dan Konsensus
Banyak proyek kelompok berbasis efisiensi, membagi tenaga kerja untuk menciptakan produk dengan cara yang paling efektif mungkin. Fokus pada diskusi dan konsensus membangun keterampilan akademik dan sosial - siswa belajar mempertahankan ide mereka melalui bukti dan penalaran analitis, menegosiasikan makna, dan berdebat secara konstruktif.
Fokus pada Penguatan dan Peregangan Keahlian
Dalam aktivitas kolaboratif, kita ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya mengisi ruang fisik yang sama tetapi bahwa mereka berbagi ruang intelektual - bahwa mereka belajar lebih banyak, melakukan lebih banyak, dan mengalami lebih banyak bersama daripada mereka sendiri. Sebagai guru, kita dapat mempromosikan kolaborasi nyata dengan mengubah peran kita dari pengajar menjadi pelatih - mempromosikan otonomi tim, mengecek siswa dan memberikan umpan balik seketika, dan membantu mereka semakin belajar bekerja bersama secara produktif untuk mencapai tujuan bersama.
Kesimpulan
Menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui berbagai strategi pengajaran dan prinsip kolaborasi. Pengajaran yang melibatkan metode seperti Think-Pair-Share, Jigsaw, Fishbowl, dan Gallery Walk dapat membantu siswa mempraktekkan dan memahami pentingnya kerjasama. Selain itu, memahami prinsip seperti mempersiapkan siswa untuk menjadi bagian dari tim, menciptakan aktivitas belajar yang kompleks, meminimalkan peluang untuk bebas berkendara, membangun banyak peluang untuk diskusi dan konsensus, dan fokus pada penguatan dan peregangan keahlian dapat membantu mempromosikan semangat kerjasama di lingkungan sekolah. Secara keseluruhan, menggabungkan strategi pengajaran ini dan memahami prinsip-prinsip ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kerjasama dan kolaborasi.