Cara Budidaya Perkutut Lokal Agar Cepat Gacor - Budidaya perkutut lokal dengan kemampuan berkicau yang cepat gacor adalah tujuan yang diinginkan oleh para pecinta burung. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah yang rinci dan akurat agar budidaya perkutut lokal Anda mencapai hasil yang optimal. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti:
1. Memilih Indukan yang Ideal
Langkah pertama yang sangat penting dalam budidaya perkutut adalah memilih indukan yang ideal. Pilihlah indukan yang berusia antara 6 sampai 7 bulan, namun lebih baik jika indukan baru berusia 4 bulan. Pemilihan indukan yang tepat akan memudahkan proses perjodohan dan meningkatkan peluang sukses dalam budidaya.
Ciri-ciri indukan perkutut yang bagus adalah memiliki suara yang bagus, baik suara depan, tengah, maupun ujungnya. Suara burung yang merdu dan irama yang tepat serta ketukan yang senggang menunjukkan kualitas suara yang baik. Selain itu, perhatikan juga silsilah keturunan dan katurangga indukan, karena faktor genetik juga berpengaruh pada kualitas keturunan.
2. Siapkan Kandang Penangkaran yang Tepat
Kandang penangkaran yang baik sangat penting untuk memastikan perkutut lokal Anda tumbuh dengan sehat dan berkualitas. Gunakan kandang berbahan kawat ram dengan ukuran yang disesuaikan. Panjang kandang disarankan antara 45 hingga 180 cm, sedangkan lebar kandang sekitar 60 cm. Ketinggian kandang dapat disesuaikan antara 100 hingga 180 cm.
Pastikan lantai kandang terbuat dari tanah biasa atau pasir agar burung dapat merasa nyaman dan memenuhi kebutuhan alaminya. Atap kandang sebaiknya menggunakan genting atau asbes untuk melindungi perkutut dari cuaca eksternal yang buruk. Pastikan juga kandang memiliki ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara yang optimal.
3. Proses Perjodohan yang Tepat
Proses perjodohan merupakan tahap yang krusial dalam budidaya perkutut lokal. Untuk memulainya, masukkan calon indukan perkutut ke dalam kandang penangkaran pada sore hari menjelang tidur burung. Sebelum dimasukkan ke kandang, berikan makanan berupa kacang hijau rebus dan minyak ikan kepada kedua calon indukan. Sedikit basahi tubuh burung untuk menciptakan kondisi yang lebih ideal.
Jika terjadi serangan atau agresi antara kedua calon indukan, sebaiknya pisahkan pejantan dengan hati-hati. Namun, jika terlihat akur dan mesra, Anda dapat menunggu kedua burung tersebut berjodoh, kawin, dan bertelur.
4. Pemeliharaan Piyik
Setelah indukan bertelur, langkah selanjutnya adalah pemeliharaan piyik. Biarkan piyik bersama induknya selama 7-9 hari setelah menetas. Piyik perkutut akan diasuh dan dibesarkan oleh induknya sendiri hingga saatnya disapih. Waktu yang tepat untuk menyapih piyik adalah ketika usianya sekitar 1,5 bulan atau ketika induknya mulai bertelur kembali.
5. Pemeliharaan Anakan Burung Perkutut
Ketika piyik perkutut mencapai usia sekitar 2,5 bulan, bulu-bulunya akan mulai rontok dan digantikan oleh bulu dewasa. Pada tahap ini, Anda perlu memindahkan anakan perkutut ke dalam kandang umbaran yang luas dengan ukuran sekitar 100x200x300 cm. Sebelum memindahkan, berikan obat cacing dan minyak ikan kepada anakan perkutut untuk menjaga kesehatannya.
Anakan perkutut dapat ditempatkan dalam kandang umbaran selama 2-3 minggu. Setelah usianya mencapai 3-3,5 bulan, masa pergantian bulu telah selesai. Pada saat ini, anggungan pada leher perkutut sudah pecah dan anakan dapat dipindahkan ke kandang harian untuk dilatih dan dirawat.
Dalam pemeliharaan anakan perkutut, mandikan burung ini sekali seminggu dan berikan jamu sebagai suplemen kesehatan. Jamu kemasan yang tersedia di pasar dapat digunakan untuk memberikan nutrisi yang tepat kepada perkutut lokal Anda.
Dengan mengikuti langkah-langkah rinci dan akurat di atas, Anda dapat membudidayakan burung perkutut lokal dengan hasil yang optimal. Berikan perhatian dan perawatan yang baik untuk memastikan kualitas dan kemampuan perkutut lokal Anda mencapai puncaknya.